Halaman

Rabu, 28 Maret 2012

Kesalahpahaman Bahasa Kritikan kepada Aswaja

BERDISKUSI DR KE TDK SERAGAM PEMIKIRAN WALHASIL?

Saudara/i kita Wahabi berjubah salaf itu pemahaman bahasa indonesianya dangkal atau Justru saking Tinggi Faham Lughowi arobynya atau memang sengaja memanipulasi makna atau keracunan textual letterledge yg ditelan mentah2!?

Di bawah ini kata kata yg sering menjadi bias makna hingga memicu ketidakseragaman kerangka berfikir hingga berputar-putar seperti anak PAUD main iris2 ketimun:

@Peringatan dgn Perayaan
@Mencintai dgn Mengagungkan
@Menghormati dgn Menyembah
@Mengkhususkan dgn Membiasakan
@Perangkat dgn Formula
@Menghantar dgn Mencipta
@Perkara baru dgn Acara baru
@Mencipta dgn Mengembangkan
@Cari berkah dgn meminta berkah
@Membawa manfaat dan Menghasilkan manfaat
@Keduniawian dgn Keagamaan
@Istilah Bid’ah dgn Makna Bid’ah
@Salaf dgn salfushalih
@Istilah Sunah dgn makna Sunah,makna hadist dgn makna fiqh
@DLL

Aswaja kalau terpojok:” Mana dalil khusus larangannya?” kikik..
Wahabi kalau terpojok: “Apakah Rasululloh dan Para Sahabat melakukannya?” waduh!!!prikitiws....

Mana yg lebih sakti dari alasan keduanya? Xixiix.. tinggal mana tinggi antara faham Qur’an atau Hadist…

Buat saya sih yg awam ini gampang aja….Timbangan lah yg bicara kepada:
Anak2 yg belum berkesanggupan menggali banyak agama ini dan org2 tua kita dulu yg tak berkesempatan mendalami memahami krn keterbatasan keadaan dlm kehidupanya. Toh merekapun sebagai muslim semuanya berhak meraih syurga.

Membaca Alifpun mungkin belum Lurus apa mungkin seutuh sesempurnanya mrk mampu menjalani agama ini!? Dalam serba keterbatasan itu layakah dipaksakan apalagi hanya mengkaji langsung keAquran dan Hadist.Akankah bicara keadilanMU Ya RAbb….

Hikshikshiks….Ya Alloh….berat nian… beban ini….Allohhumagfir …Bila RasulMU dlm kasih sayang kpd umatnya melalui syafaatnya perkenankan kasih Ulama kami dgn method dan caranya.Sebab hanya sebait do’a dan melalui do'a secercah permohonan penyampaian dr barbagi segenggam amaliah kami atas keterbatasan sdr/I km, Ya Robbalalamin....hanya itu yg bisa kami upayakan meringankan bebannya para penghulu kami, or2 tua kami,anak2 kami…semoga cara aswaja tanah air kami Engkau Ridhoi ya Alloh ya Alimu Ya Samiu YaRohmanu YaRahimm,istajib du’a ana ya Alloh…hikshikshiks….

Aamiin Yamumujibassailin….
I lv ASWAJA…jum'atan dulu gih.......


Habib Wan Sehan dan Khoriqul Adah




KISAH DIBAWAH INI NYATA DIJAMAN KINI ENTAH KERENA TINGKATAN JIWANI KESUFIANNYA NTAH BUKTI KAROMAH KEWALIANNYA ATAU PENGARUH DARI SEBAGIAN ORG YG MENGATAKAN BELIAU MASIH ADA SISILAH AHLUL BAIT……

Bukannya mau mempublikasikan atau pengkultusan seseorang namun tak lebih hanya sekedar berbagi cerita nyata dari banyak saksi mata,dan sebenarnya keluarganya tdk mau berita dan gambar dipublikasikan cari digoogle banyak yg dihapus namun aku bertujuan baik dgn I’tikad baik mengambil sedikit pelajaran untuk berbagi wawasan keluasan cara pandang :

KISAH ASAWAJA CERDAS MENYIKAPI “TAHAYUL”


Disuatu Asrama tinggal 3 org mahasiswa yaitu:
Jaja Aswaja (Aswaja), Yopy Salafi ( salafi), Dul Wahab (wahabi) mereka sering tengkar namun tetap akur rasa sesama muslim.

Disuatu sore si Jaja menjual Ayamnya di kandang yg dipeliharanya sudah tidak produktif dan agar sekitarnya bersih ia kumpulkan kotorannya untuk kelak dibuang bersama kandangnya. (gak ada di google, xixixi...)

Ba’da Isya si Jaja Aswaja berpatwa kepada kedua sahabatnya:” Tahukah kalian dalil yg berbunyi ‘Apabila di tempat gelap dan sepi SEBUAH TEMPAT YG TDK BERPENGHUNI PASTI ADA PENUNGGUNYA, fahimtum!?, silahkan kalau dianggap tahayul kalau tak percaya ana bisa bukti’in !”

Yopy Salafi : “ Ya bisa jadi namanya makhluk halus, tapi ku gak percaya sebelum dibuktikan” agak tenang sambil berfikir, kritis juga dia. Ehemm….

Dul Wahab :” Hah!! Dalil apa itu, jiahahahaa..TAHAYUL ko dipercaya nanti kalian bisa syirik tau…! Mana itu ajak aku membuktikannya, wahabi gitu loh! ” keras dan menantang dgn angkuhnya dia. Tunggu tanggal mainnya...